Senin, 17 Februari 2020
Senin, 03 Februari 2020
Buat generasi 80-90
kalo ada yg mau baca komik-komik jaman dulu: 📖
Asterix
http://orcawhale9.com/komik/asterix.html
Agen Polisi 212
http://orcawhale9.com/komik/agenpolisi212.html
Arad dan Maya
http://orcawhale9.com/komik/aradandmaya.html
Deni Manusia Ikan
http://orcawhale9.com/komik/denimanusiaikan.html
Johan dan Pirlout
http://orcawhale9.com/komik/johanpirlout.html
Kenji
http://orcawhale9.com/komik/kenji.html
Lucky Luke
http://orcawhale9.com/komik/luckyluke.html
Mahabharata
http://orcawhale9.com/komik/mahabharatahtml
Pak Janggut
http://orcawhale9.com/komik/pakjanggut.html
Smurf
http://orcawhale9.com/komik/smurf.html
Steven Sterk
http://orcawhale9.com/komik/stevensterk.html
Storm
http://orcawhale9.com/komik/storm.html
Tanguy Laverdue
http://orcawhale9.com/komik/tanguylaverdure.html
Tintin
http://orcawhale9.com/komik/tintin.html
Trigan
http://orcawhale9.com/komik/trigan.html
Enjoy ... !!!
Have a great day
Rabu, 09 Oktober 2019
---22 Effect Packs Terlengkap Filmora 9
8_bit_gamer_set_Filmora9: http://bit.do/eKiHj action_cam_summer_set_Filmora9: http://bit.do/eKiHz action_cam_winter_set_Filmora9: http://bit.do/eKiHL beauty_set_Filmora9: http://bit.do/eKiH6 block_buster_vol1_set_Filmora9: http://bit.do/eKiJq block_buster_vol2_set_Filmora9: http://bit.do/eKiJE business_set_Filmora9: http://bit.do/eKiJS chromatic_filter_set_Filmora9: http://bit.do/eKiJ7 cinematic_overlay_set_Filmora9: http://bit.do/eKiKe education_set_Filmora9: http://bit.do/eKiKs fashion_set_Filmora9: http://bit.do/eKiKA fitness_set_Filmora9: http://bit.do/eKiKN food_set_Filmora9: http://bit.do/eKiKY gaming_set_Filmora9: http://bit.do/eKiK3 geometric_set_Filmora9: http://bit.do/eKiK7 holiday_set_Filmora9: http://bit.do/eKiLp japanese_set_Filmora9: http://bit.do/eKiLC news_set_Filmora9: http://bit.do/eKiLR scifi_set_Filmora9: http://bit.do/eKiLZ title_expansion_set_Filmora9: http://bit.do/eKiMc travel_set_Filmora9: http://bit.do/eKiMm wedding_set_Filmora9: http://bit.do/eKjjp
Sabtu, 27 Januari 2018
Gak tau, Apakah anda butuh ini atau tidak.
Yg jelas ini bisa dijadikan Alternatif untuk Buat Website dengan Mudah.
Yg jelas ini bisa dijadikan Alternatif untuk Buat Website dengan Mudah.
1. WIX - http://kresek.in/wix
2. WebsiteBuilder - http://kresek.in/websitebuilder
3. IM Creator - http://kresek.in/imcreator
4. Site123 - http://kresek.in/site123
5. Sitey - http://kresek.in/sitey
6. Weebly - http://kresek.in/weebly
7. Jimdo - http://kresek.in/jimdo
8. Ucraft - http://kresek.in/ucraft
9. SiteBuilder - http://kresek.in/sitebuilder
10. Webstarts - http://kresek.in/webstarts
11. WebNode - http://kresek.in/webnode
12. Webs - http://kresek.in/webs
13. Facebuilder (Khusus Facebook) - http://kresek.in/Fbuilder
Share aja jika manfaat
Selasa, 22 Agustus 2017
Mungkin banyak di antara kita yang terlanjur mengidentikkan hidup sederhana dengan kondisi miskin atau kurang uang. Tampilan sederhana dinilai kurang bergaya, bahkan dianggap tidak punya modal.
Diakui atau tidak, masih banyak kalangan yang beranggapan bahwa uang yang melimpah ruah perlu ditunjukkan dalam bentuk penampilan yang serba wah.
Sebenarnya, hal itu bukan sebuah persoalan selama uang yang menjadi modal penampilan tersebut berasal dari hasil kerja keras yang halal. Bukan uang hasil korupsi apalagi hasil menipu orang.
Namun, tahukah Anda, para orang super kaya yang ada di dunia ini justru menampilkan gaya hidup yang sederhana?
Di era media sosial di mana banyak orang seolah berlomba memamerkan segala hal, para super kaya ini justru menjalankan gaya hidup yang tetap sederhana, hemat dan efisien.
Mereka memilih fokus pada apa hal-hal yang lebih penting dalam hidup, ketimbang menghabiskan waktu dan uang mengurusi penampilan dan hal-hal tersier lain.
Bisa jadi, itulah rahasia mengapa mereka bisa mencapai kemakmuran hingga di tingkat luar biasa.
Inilah 8 pelajaran yang bisa kita pelajari dari gaya hidup sederhana orang-orang super kaya dunia, yang disarikan dari berbagai sumber:
1.Mereka hidup di bawah kemampuan
Warren Buffet punya uang lebih dari 68,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 919,35 triliun. Dengan uang sebanyak itu, Buffet sebenarnya mampu membeli rumah dengan harga fantastis yang dia inginkan.
Tapi, kenyataannya, Buffet sudah cukup nyaman tinggal di rumah lama yang dia beli tahun 1958 seharga 31.500 dollar AS sampai saat ini.
Hal yang serupa ditunjukkan oleh Mark Zuckerberg yang memiliki kekayaan 51,5 miliar dollar AS.
Kekayaan sebanyak itu memungkinkan pemilik Facebook ini membeli mobil mewah berharga jutaan bahkan miliaran dollar.
Namun, Zuckerberg sudah cukup nyaman mengendarai mobil Volkswagen Black Acura TSX seharga 30.000 dollar AS.
2.Mereka tidak mendewakan penampilan
Bila Anda perhatikan, orang-orang super kaya yang jenius itu justru tidak pernah terlalu peduli dengan penampilan luar mereka.
Lihat saja penampilan Steve Jobs dengan T-shirt hitam kemana-mana. Juga Zuckerberg yang nyaman saja dengan kaos oblong berwarna abu-abu dan celana jeans.
Mereka memilih strategi seefisien mungkin terutama untuk hal-hal yang kurang mendasar seperti “pakaian apa yang perlu dikenakan hari ini”.
Dengan menghemat waktu dan energi memikirkan hal-hal kurang penting, orang-orang superkaya ini bisa memaksimalkan energi dan waktu mereka untuk memikirkan hal lebih penting seperti pengembangan bisnis.
Selain itu, berpenampilan sederhana juga menghindarkan mereka dari langkah pemborosan uang untuk penampilan.
3.Mereka senang beramal
Para orang superkaya dunia senang beramal. Bill Gates, pendiri dan pemilik Microsoft dan tercatat sebagai orang paling kaya sedunia, sudah dikenal sebagai pribadi yang suka sekali beramal.
Tahun 2017 ini, Bill Gates menyumbangkan sekitar 4,6 juta dollar AS untuk kegiatan kemanusiaan. Nilai donasi itu adalah yang terbesar yang dikeluarkan oleh Gates dalam 17 tahun terakhir.
Bill Gates memberi pelajaran penting tentang menjadi kaya: mereka yang benar-benar kaya adalah mereka yang senang memberi. Sejauh ini, Bill Gates mencatat kekayaan senilai 90 miliar dollar AS atau Rp 1.200-an triliun.
Bukan hanya Bill Gates yang senang beramal. Orang superkaya lain seperti Buffet, George Soros, sampai Chuck Feeney, pendiri Duty Free Shops, juga dikenal sebagai pesohor kaya raya yang senang berbagi pada sesama.
4.Mereka membawa bekal makan siang
Anda pasti sudah sering membaca betapa besar nilai penghematan hanya dari kebiasaan membawa bekal makan siang dari rumah?
Membawa bekal makan siang dari rumah bukan cuma membantu Anda lebih hemat uang jajan, tapi juga bisa menghemat waktu Anda dari kebingungan mencari tempat makan yang tepat saat jam makan siang tiba.
Anda bisa lebih fokus memakai waktu tersebut untuk melakukan hal lain yang lebih penting.
Charlie Ergen, pemilik Dish Network, yang memiliki kekayaan bersih 14,4 miliar dollar AS, sampai hari ini masih rajin membawa bekal makan siang dari rumah berisi sandwich dan minuman ringan setiap berangkat ke kantor.
Bukan cuma itu, Ergen juga berbagi kamar dengan kolega kerja ketika tengah berdinas ke luar kota.
5.Mereka tidak manja
Banyak kalangan yang baru kaya sudah merasa berhak atas kenyamanan tingkat tinggi. Misalnya, membawa mobil pribadi kemana-mana walau terhadang macet yang sering tidak masuk akal.
Ingvar Kampard, pendiri IKEA, yang memiliki kekayaan bersih 39,3 miliar dollar AS, sampai hari ini masih nyaman-nyaman saja memakai transportasi umum kemana-mana.
Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Kampard tidak merasa harus mengubah gaya hidupnya menjadi serba wah.
Kampard masih senang bepergian menumpang pesawat kelas ekonomi dan makan siang di kafetaria bersama karyawan-karyawannya dan naik bus kemana-mana.
6.Mereka pendukung hidup hemat energi
Para orang super kaya selalu menyukai konsep hidup efisien dan hemat energi. Salah satu orang taipan terkenal asal India, Azem Premji .
Premji yang memiliki Wipro Ltd dan kekayaan bersih 16,6 miliar dollar AS, rajin mengingatkan para karyawannya agar tidak lupa mematikan lampu setelah selesai dipakai.
Premji juga asyik-asyik saja kemana-mana menumpangi pesawat kelas ekonomi dan menyetir mobil bekas.
7.Mereka selalu membayar lunas utang kartu kredit
Para super kaya jarang membawa uang tunai dalam jumlah besar. Mengutip Bussiness Insider, para orang super kaya lebih nyaman membawa uang tunai seperlunya sesuai dengan kebutuhan.
Mereka juga pengguna kartu kredit yang cerdas dengan selalu membayar penuh tagihan kartu kredit supaya tidak perlu membayar bunga kart kredit yang mahal.
Para orang super kaya ini selalu menerapkan strategi yang jeli dalam mengelola uang mereka supaya bisa mereka gunakan seoptimal mungkin.
8.Mereka rendah hati
Ada ungkapan, orang kaya baru biasanya yang lebih “ngotot” menunjukkan kekayaan mereka. Didukung oleh media sosial, para OKB ini tidak sungkan memamerkan segala hal yang mereka anggap sebagai penanda status sosial dan kekayaan yang mereka miliki.
Nah, bagaimana dengan mereka yang memang sungguh-sungguh kaya? Kebanyakan orang yang super kaya, justru enggan memamerkan kekayaan mereka. Para taipan yang super kaya justru lebih sering bersikap rendah hati.
Contohlah pendiri Zara, Amancio Ortega yang tercatat sebagai orang terkaya nomer tiga di dunia dengan kekayaan 82,3 miliar dollar AS.
Memiliki kekayaan berlimpah tidak mengubah gaya hidup Ortega menjadi super wah. Dia tidak segan bergabung dengan para karyawannya di kantor pusat Zara untuk makan siang di kafetaria.
Penampilan Ortega juga sederhana dengan memakai blazer biru, kemeja putih dan celana abu-abu. Walau memiliki jet pribadi seharga 45 juta dollar AS, Ortega jarang memakainya karena waktunya sudah habis untuk bekerja.
sumber: kompas.com
Senin, 17 Juli 2017
Dalam bisnis, hutang-piutang adalah hal yang biasa. Saya serung ditanya tentang batas piutang yang aman. Karena, tidak bisa dipungkiri, masih banyak teman-teman pengusaha yang melakukan KONSINYASI dalam mendistribusikan produknya.
1. KAS
Pentingnya pemahaman Laporan keuangan, dalam hal ini, utamanya adalah Laporan Arus Kas (Cashflow Statement). Laporan Arus Kas menunjukkan Kenaikan atau Penurunan Cashflow setiap bulan (periode). Selama masih ada kenaikan Arus Kas yang berasal dari Operasional, artinya, bukan pendanaan, berarti cashflow Anda tidak terganggu.
Pentingnya pemahaman Laporan keuangan, dalam hal ini, utamanya adalah Laporan Arus Kas (Cashflow Statement). Laporan Arus Kas menunjukkan Kenaikan atau Penurunan Cashflow setiap bulan (periode). Selama masih ada kenaikan Arus Kas yang berasal dari Operasional, artinya, bukan pendanaan, berarti cashflow Anda tidak terganggu.
Laporan Arus Kas terbagi menjadi 3 bagian: Aktivitas Operasional, Aktivitas Investasi, dan aktivitas Pendanaan. Jadi, dalam MEMBACA Laporan Arus Kas, bukan cuma melihat hasil akhirnya saja. Karena peningkatan arus kas dapat juga terjadi dari aktivitas pendanaan, alias hutang yang baru. Atau aktivitas investasi, alias penjualan aset. Tapi yang diharapkan adalah arus Kas POSITIF dari aktivitas operasional.
2. HUTANG
Hutang merupakan salah satu akibat dari operasional bisnis. Yang harus dicermati adalah penambahan hutangnya seberapa besar? Apakah penambahan hutang mampu ditutup oleh penambahan Kas (operasional)? Naahh.. Ini hanya bisa dilihat dari Laporan Keuangan yang bernama NERACA (Balance Sheet).
Hutang merupakan salah satu akibat dari operasional bisnis. Yang harus dicermati adalah penambahan hutangnya seberapa besar? Apakah penambahan hutang mampu ditutup oleh penambahan Kas (operasional)? Naahh.. Ini hanya bisa dilihat dari Laporan Keuangan yang bernama NERACA (Balance Sheet).
Caranya dengan membandingkan Neraca periode sebelumnya dengan neraca yang sekarang (periode terakhir). Jika penambahan hutang lebih kecil dari penambahan Kas, maka dapat dikatakan, kondisi keuangan Anda SEHAT. Semakin kecil rasio hutang terhadap Kas, maka semakin SEHAT kondisi keuangan Anda. Dan sudah seharusnya, kondisi keuangan yang sehat, adalah peningkatan KAS secara periodik.
Kenapa? Karena bertumbuhnya bisnis dari hutang sesungguhnya adalah kondisi yang RAPUH. Selain itu, pertumbuhan bisnis, nantinya tidak hanya pada bisnis yang ada saat ini, tapi juga bertambahnya diversifikasi bisnis, bahkan menjadi pemodal/investor.
Selain itu, hutang dagang, umumnya kita lakukan kepada supplier. Yang jadi masalah adalah jika orderan kita terlalu kecil untuk omsetnya, dan dia mendominasi omset kita. Ini yang harus diwaspadai. Begitu dia minta hutangnya dilunasi atau tidak akan supply barang ke kita, maka bersiaplah cari hutangan baru atau tutup sementara tanpa batas waktu. Jadi, jangan pernah ketergantungan pada 1 supplier.. Semakin banyak supplier, semakin pusing ngaturnya.. Yaa..!! Itu konsekuensi sebuah manajemen untuk keberlangsungan bisnis.
3. MODAL KERJA
Bertambahnya Piutang ada kemungkinan akan menggerogoti modal kerja Anda jika tidak seimbang dengan peningkatan Kas. Jadi, level aman sebuah piutang adalah yang tidak akan mengganggu modal kerja. Jadi berapa angka amannya? Di bawah laba bersih Anda. Di sinilah, mengapa Anda harus memahami juga Laporan Keuangan yang bernama Laporan Laba/Rugi (Income Statement).
Bertambahnya Piutang ada kemungkinan akan menggerogoti modal kerja Anda jika tidak seimbang dengan peningkatan Kas. Jadi, level aman sebuah piutang adalah yang tidak akan mengganggu modal kerja. Jadi berapa angka amannya? Di bawah laba bersih Anda. Di sinilah, mengapa Anda harus memahami juga Laporan Keuangan yang bernama Laporan Laba/Rugi (Income Statement).
Untuk mengetahui modal yang Anda butuhkan di periode/bulan mendatang, berarti Anda harus membuat PROYEKSI Laba/Rugi 1-3 bulan ke depan. Sehingga, Anda akan tau Modal kerja yang Anda butuhkan di periode berikutnya, sesuai dengan TARGET PERTUMBUHAN yang Anda inginkan, dan berapa piutang yang boleh bertambah di periode berikutnya pula.
(sumber: fb Dania Setiabudi)
Selasa, 20 Juni 2017
Hari Jumat (15/2) lalu saya ketemu Pak David Marsudi, presiden direktur jaringan restoran D’Cost. Orang satu ini luar biasa nyentrik-nya. Dia misalnya, menyebut dirinya sebagai “pendekar bodoh” (nama perseroan D’Cost adalah PT. Pendekar Bodoh). Kenapa? Karena, menurut dia, menjadi pengusaha itu harus terus-terusan merasa bodoh. “Karena merasa bodoh, maka kemudian kita harus terus belajar. Kalau kita sudah pintar, kita berhenti belajar,” ujarnya.
Pada saat mau ketemu pak David, kebetulan saya melewati meja resepsionis dengan latar belakang logo D’Cost Academy, training center jaringan resto bersemboyan: “Mutu Bintang Lima, Harga Kaki Lima” ini. Yang mengusik saya adalah tagline D’Cost Academy yang bunyinya menggelitik, “Stupid Guys Keep Learning”; orang bodoh selalu belajar. Intinya, tagline itu ingin mengatakan, semua karyawan D’Cost adalah orang bodoh, dan karena itu akan selalu belajar. “Kami adalah orang-orang bodoh berjiwa pendekar,” tukasnya.
Ruarrr biasa!!! Terus terang, setelah hampir dua jam saya ngobrol dengan pak David, saya jadi malu abis karena selama ini saya merasa pinter dan sok keminter. Padahal sesungguhnya nggak ada apa-apanya dibanding pak David… hehehe.
Ruarrr biasa!!! Terus terang, setelah hampir dua jam saya ngobrol dengan pak David, saya jadi malu abis karena selama ini saya merasa pinter dan sok keminter. Padahal sesungguhnya nggak ada apa-apanya dibanding pak David… hehehe.
Giving
Yang membuat saya salut luar biasa ke pak David adalah prinsip bisnisnya yang meneduhkan. Begini bunyi falsafah bisnisnya: “Hanya konsentrasi pada apa yang dapat Anda berikan, jangan kawatir atas apa yang akan Anda dapatkan.” Intinya, D’Cost harus memberi, memberi, dan memberi. Semakin banyak memberi, maka ujung-ujungya akan semakin banyak mendapatkan. The more you give, the more you get!!!
Pak David memberi perumpamaan pendulum: “Ketika dilempar, maka pada akhirnya pendulum pasti akan kembali.” Saya kemudian iseng menimpali, “Tapi masalahnya, kapan pendulum itu akan balik pak?” Dengan tangkas ia menjawab, “mungkin saat itu juga, mungkin sebulan kemudian, mungkin setahun kemudian, bisa juga bertahun-tahun kemudian. Nggak masalah, itu semua Tuhan yang atur, kita manusia tak usah repot-repot mikirin,” jawabnya enteng.
Prinsip memberi inilah yang melandasi kenapa pak David memilih restoran sebagai bidang usahanya. “Karena restoran itu menampung banyak pegawai,” ujarnya. Kalau bisnis D’Cost sukses, maka makin banyak karyawan yang ditampung, semakin banyak berkah diberikan kepada karyawan. Karena itu pak David punya spirit bahwa D’Cost harus menjadi “distributor rezeki” bagi bagi para karyawan dan siapapun yang berbisnis dengan D’Cost. Wow… betapa indahnya.
Memerdekakan Berkah yang diberikan D’Cost, kata pak David, tak hanya kepada karyawan dan partner bisnis. Yang terutama justru kepada konsumen. Apa itu? Pak David bercerita bahwa model bisnis D’Cost sesungguhnya simpel, yaitu: menjadikan makanan-makanan yang dulunya nggak terjangkau oleh kantong rakyat kecil, kini menjadi terjangkau. “Mimpi saya adalah menjadikan rakyat kecil bisa makan masakan hotel berbintang tapi dengan harga yang terjangkau oleh kantong mereka,” papar pak David mengenai falsafah di balik tagline “Mutu Bintang Lima, Harga Kaki Lima”.
Contohnya seafood. Selama ini kita mengenal seafood sebagai masakan mahal, tapi oleh D’Cost kini dibikin murah sehingga terjangkau rakyat jelata. Pak David kini juga sedang merintis restoran susi Jepang yang bakal buka sebentar lagi.
Prinsipnya sama, kalau selama ini masakan susi mahal dan hanya ada di hotel berbintang, maka kini harus menjadi murah dan terjangkau rakyat kecil. “Nanti kita akan bikin restoran Italia, restoran Amerika, restoran Eropa dengan harga rakyat jelata,” tambahnya.
Jadi prinsip giving di sini diterjemahkan sebagai “memerdekakan” rakyat kecil yang ingin merasakan dan menikmati masakan mahal, masakan hotel, atau masakan luar negeri, yang selama ini tak terjangkau oleh isi kocek mereka.
Pengusaha Bodoh
Ada lagi konsep bisnis nyleneh pak David yang membuat saya berpikir tujuh keliling. Yaitu argumentasi pak David yang menyebut dirinya sebagai “pengusaha bodoh”. Dia bilang bahwa, kini pasar dipenuhi oleh “konsumen pintar” dan “pengusaha pintar”.
Ciri konsumen pintar adalah ia minta mutu tinggi tapi dengan harga semurah mungkin. Sementara ciri pengusaha pintar adalah ia memberikan mutu tinggi tapi dengan harga berlipat-lipat lebih tinggi. “Kalau konsumen dan pengusaha sama-sama pintar, maka ini nggak akan ketemu-ketemu,” jelas pak David.
Karena itu, pak David memosisikan diri sebagai “pengusaha bodoh”. Apa cirinya pengusaha bodoh? Yaitu ketika dia memberikan mutu setinggi mungkin, tapi memasang harga semurah mungkin (yup, ini namanya “ngajak bangkrut” hehehe). “Saya bisa pastikan, konsumen pintar lebih suka pada pengusaha bodoh dibanding pengusaha pintar. Itu sebabnya saya memilih menjadi pengusaha bodoh,” seloroh pak David berargumen.
Secara logika model bisnis yang diambil pak David selintas nggak masuk akal. Bagaimana bisa memberikan mutu tinggi, tapi harga murah? Tapi justru inilah indahnya prinsip bisnis pak David. Intinya kalau niatnya ikhlas untuk memberikan yang terbaik untuk konsumen, maka Tuhan akan memberikan yang terbaik untuk kita. Pendulum yang dilempar pasti pada waktunya akan kembali. Inilah indahnya prinsip memberi. It’s the power of giving.
Nyentrik
Untuk memberikan gambaran bagaimana prinsip giving ini dijalankan pak David, coba kita simak program-program promosi nyleneh dan melawan arus (yup, paradoks) yang dijalankan D’Cost. Ambil contoh program “Diskon Umur”. Program ini memberikan diskon ke konsumen sesuai umur yang tertera di KTP. Kalau umur Anda 30 tahun maka Anda dapat diskon 30%. Kalau umur Anda 80 tahun Anda dapat diskon 80%. Lalu bagaimana kalau umur Anda 104 tahun? “Anda malah dapat cash back, habis makan malah dapat duit,” ujar pak David. Kwkwkwwkkw!!!
Contoh program nyleneh lain adalah program “Hamil Baru Bayar”. Program ini memberikan kesempatan para pasangan untuk merayakan pernikahan di D’Cost gratis untuk 300 kursi plus dekorasi pelaminan. Bayarnya kapan? Bayarnya setelah si istri hamil. Begini bunyi iklannya: “Pesta Pernikahan Sekarang… Hamil Baru Bayar.. (Tidak Hamil, Gratis)”.
Ada juga program “Uang dan Doa” dimana konsumen membayar makanan di D’Cost dengan “Separo Uang, Separo Doa”. Syaratnya, si konsumen wajib mendoakan orang lain dalam secarik kertas, doa inilah yang dipakai untuk membayar separo harga makanan yang dipesan. Kwkwwkwkw!!!
Seperti halnya saya, Anda para pembaca pasti bertanya-tanya: “Konsumen usia 104 tahun makan di D’Cost nggak bayar malah dapat duit, apa itu nggak bikin bangkrut?” Atau, “Pasangan menggelar resepsi gratis di D’Cost tapi setelah hamil menghilang nggak bayar, apa itu nggak bikin bangkrut?” Inilah sekali lagi keindahan dari spirit of giving.
Barangkali memang banyak pasangan yang tidak balik ke D’Cost saat istrinya hamil, tapi bagi pak David itu tidak jadi masalah. “Dari program-progran yang unik itu kita mendapatkan simpati dari konsumen dan ini bisa memicu promosi dari mulut ke mulut yang nilai rupiahnya bisa miliaran,” ujar pak David tangkas, “pokoknya nggak usah kawatir, itu semua Tuhan yang atur.”
Kini bahkan pak David sedang mempersiapkan gerai bakery-nya dengan merek D’ Stupid Baker. Yang menarik adalah tagline-nya yang berbunyi: “5 Star Quality, Stupid Price“. Yang lebih menarik adalah nama perusahaan yang menaungi D’ Stupid Baker, yaitu PT Bocuan Gapapa. Mau tahu apa maksudnya? Bocuan Gapapa maksudnya “nggak profit nggak papa“… yang penting memberi… kwkwkkwkwkwkk…
Mengikuti pengalaman saya ngobrol dengan pak David, mungkin Anda kini mulai terbuka lebar hatinya. Barangkali Anda mulai sepakat dengan saya bahwa, setelah membaca kolom ini kita harus menjadi orang bodoh. Orang bodoh yang berjiwa pendekar. Orang bodoh yang bersenjatakan spirit memberi.
Sekali lagi: It’s the power of giving.
Langganan:
Postingan (Atom)