Senin, 17 Juli 2017


Dalam bisnis, hutang-piutang adalah hal yang biasa. Saya serung ditanya tentang batas piutang yang aman. Karena, tidak bisa dipungkiri, masih banyak teman-teman pengusaha yang melakukan KONSINYASI dalam mendistribusikan produknya.

1. KAS
Pentingnya pemahaman Laporan keuangan, dalam hal ini, utamanya adalah Laporan Arus Kas (Cashflow Statement). Laporan Arus Kas menunjukkan Kenaikan atau Penurunan Cashflow setiap bulan (periode). Selama masih ada kenaikan Arus Kas yang berasal dari Operasional, artinya, bukan pendanaan, berarti cashflow Anda tidak terganggu.
Laporan Arus Kas terbagi menjadi 3 bagian: Aktivitas Operasional, Aktivitas Investasi, dan aktivitas Pendanaan. Jadi, dalam MEMBACA Laporan Arus Kas, bukan cuma melihat hasil akhirnya saja. Karena peningkatan arus kas dapat juga terjadi dari aktivitas pendanaan, alias hutang yang baru. Atau aktivitas investasi, alias penjualan aset. Tapi yang diharapkan adalah arus Kas POSITIF dari aktivitas operasional.

2. HUTANG
Hutang merupakan salah satu akibat dari operasional bisnis. Yang harus dicermati adalah penambahan hutangnya seberapa besar? Apakah penambahan hutang mampu ditutup oleh penambahan Kas (operasional)? Naahh.. Ini hanya bisa dilihat dari Laporan Keuangan yang bernama NERACA (Balance Sheet).
Caranya dengan membandingkan Neraca periode sebelumnya dengan neraca yang sekarang (periode terakhir). Jika penambahan hutang lebih kecil dari penambahan Kas, maka dapat dikatakan, kondisi keuangan Anda SEHAT. Semakin kecil rasio hutang terhadap Kas, maka semakin SEHAT kondisi keuangan Anda. Dan sudah seharusnya, kondisi keuangan yang sehat, adalah peningkatan KAS secara periodik.
Kenapa? Karena bertumbuhnya bisnis dari hutang sesungguhnya adalah kondisi yang RAPUH. Selain itu, pertumbuhan bisnis, nantinya tidak hanya pada bisnis yang ada saat ini, tapi juga bertambahnya diversifikasi bisnis, bahkan menjadi pemodal/investor.
Selain itu, hutang dagang, umumnya kita lakukan kepada supplier. Yang jadi masalah adalah jika orderan kita terlalu kecil untuk omsetnya, dan dia mendominasi omset kita. Ini yang harus diwaspadai. Begitu dia minta hutangnya dilunasi atau tidak akan supply barang ke kita, maka bersiaplah cari hutangan baru atau tutup sementara tanpa batas waktu. Jadi, jangan pernah ketergantungan pada 1 supplier.. Semakin banyak supplier, semakin pusing ngaturnya.. Yaa..!! Itu konsekuensi sebuah manajemen untuk keberlangsungan bisnis.

3. MODAL KERJA
Bertambahnya Piutang ada kemungkinan akan menggerogoti modal kerja Anda jika tidak seimbang dengan peningkatan Kas. Jadi, level aman sebuah piutang adalah yang tidak akan mengganggu modal kerja. Jadi berapa angka amannya? Di bawah laba bersih Anda. Di sinilah, mengapa Anda harus memahami juga Laporan Keuangan yang bernama Laporan Laba/Rugi (Income Statement).
Untuk mengetahui modal yang Anda butuhkan di periode/bulan mendatang, berarti Anda harus membuat PROYEKSI Laba/Rugi 1-3 bulan ke depan. Sehingga, Anda akan tau Modal kerja yang Anda butuhkan di periode berikutnya, sesuai dengan TARGET PERTUMBUHAN yang Anda inginkan, dan berapa piutang yang boleh bertambah di periode berikutnya pula.

(sumber: fb Dania Setiabudi)


Posted by MIKO On 09.55 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blogger templates

    Blogger news

    OUR GUEST

    Blogroll

  • Slide 1 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 1 description with your own words. ...

  • ADVERTISING