Selasa, 29 Maret 2016

MEMBANGUN MENTALITAS KAYA



Seberapa penting sih sebenarnya memiliki mentalitas kaya? Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi anda. Karena ada yang berpikir, bahwa menjadi kaya itu takdir dari Alloh. Ada yang meyakini, jika kaya itu bakat. Ada pula yang selama ini mengira, bahwa kaya itu karena keturunan ataupun keberuntungan saja. Cara berpikir seperti diatas, sebenarnya adalah pola pikir, yang bertujuan untuk MENYETUJUI dan MENGESAHKAN kenapa dirinya saat ini miskin ataupun bermental miskin. 


Pernahkan anda membaca berita orang yang mengamuk-ngamuk karena tidak mendapatkan BLT (Bantuan langsung tunai) dari pemerintah? Atau orang sampai demo dan ribut hanya karena tidak mendapatkan jatah raskin? Pernahkan anda mendengar orang yang protes karena tidak mendapatkan pembagian sembako, dll? Atau mungkin ada kawan anda yang sukanya minta ditraktir kalau ketemu. Ada yang pesen dibawakan jajan kalau ada kawan yang keluar kota. Itulah mental miskin....


Dalam kesempatan ini, saya tidak akan terlalu panjang membahas tentang mentalitas kaya. Hanya beberapa poin yang akan saya bahas, tetapi jika ini menjadi karakter / mentalitas anda, maka itu sudah sangat cukup memadai untuk anda benar-benar menjadi kaya. Apa saja mentalitas kaya itu?

1. Giving (Memberi)
Banyak orang yang berpikir, saya mau memberi tapi nanti, kalau saya sudah kaya. Tahukah anda, bahwa kebanyakan orang kaya justru mereka suka memberi jauh sebelum mereka menjadi kaya. Suka memberi adalah mentalitas orang kaya. Orang yang suka memberi, secara psikologis, akan membuat dirinya matang, optimis, merasa bisa dan mampu. Sehingga hal ini tentu akan berdampak kepada daya yang diupayakan selama ini.

Faktor psikologis seperti rasa optimis, adalah faktor penentu keberhasilan seseorang. Orang hanya akan benar-benar berhasil, hanya jika dia memiliki optimisme tinggi. Dan memberi adalah salah satu cara paling efektif untuk memupuk rasa optimisme, rasa yakin, rasa mampu, dan berbagai perasaan positif lainnya, sehingga tidak mengherankan, jika orang yang suka memberi, maka dalam waktu singkat dia akan segera pula menjadi orang kaya. Secara spiritual, memberi adalah kewajiban didalam agama islam. Bahkan, memberi / sedekah memiliki banyak keistimewaan, diantaranya adalah janji Alloh akan melipat gandakan balasan dari pemberiannya tersebut hingga 10X lipat, bahkan hingga 700X lipat! Secara sosial, orang yang suka memberi juga akan disukai oleh banyak orang, sehingga, orang yang suka memberi, akan banyak pula orang yang siap membantunya.

Jika ada 2 toko kelontong dengan dagangan dan harga sama, Siapa yang akan anda beli produknya, apakah si kikir, ataukah si demawan? Saya yakin, anda akan lebih suka untuk belanja produk kepada si dermawan. Jadi, suka memberi memiliki dampak luar biasa didalam hidup kita, yaitu:

1. Dampak psikologis diri sendiri

2. Dampak spiritual

3. Dampak sosial.

Jadi, jika anda selama ini ingin menjadi orang kaya, orang sukses, dan anda selama ini masih kikir, masih mikir-mikir untuk berbagi, maka dapatn dipastikan, anda sekarang sedang dalam jalan yang salah. Bagaimana jika ada orang kaya yang kikir, tidak suka memberi? Maka orang kaya ini sebenarnya memiliki mentalitas miskin, dan mentalitas miskin ini, akan melahirkan berbagai perasaan negatif seperti, curiga, khawatir, pesimis, dll. Sekalipun dia kaya, maka dia tidak mampu menikmati kekayaannya itu, dan justru dia semakin menderita. Yang perlu anda lakukan adalah untuk memiliki mentalitas kaya, yaitu dengan suka memberi, bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti:

- Membayarkan uang parkir kendaraan lain.
- Membagikan beberapa nasi bungkus setiap hari.
- Memberikan masakan kepada tetangga anda,dll.

Di tingkat selanjutnya, anda bisa menaikkan level memberi anda dengan cara menyantuni rutin anak yatim, mengangkat anak asuh, dll.

2. Caring (Peduli)

Salah satu kebiasaan saya untuk memupuk mentalitas kaya adalah setiap hari saya memiliki target untuk memotivasi dan membantu orang lain untuk sukses, minimal 1 orang. Saya setiap hari berusaha membantu orang yang memiliki masalah, kesulitan, tekanan, dan lain sebagainya. Tanpa dibayar sama sekali. Kenapa itu saya lakukan? Karena suka membantu orang lain, perhatian kepada orang lain, itu adalah salah satu ciri mentalitas kaya yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin benar-benar kaya. Orang dengan mentalitas kaya, mereka semakin kaya, semakin care terhadap masyarakat, bangsa dan negaranya. Mereka bukanlah orang yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya sendiri. Mereka meluangkan banyak waktu untuk membantu masyarakat. Mereka meluangkan waktu untuk membantu bangsa dan negara dengan berbagai peranan mereka yang mampu dilakukan. Baik besar maupun kecil. Jadi, mentalitas kaya benar-benar menjadi nafas didalam kehidupan mereka setiap harinya. Buka mobil apa yang ingin mereka ganti yang dipikirkan, tapi, bagaimana agar masyarakat kecil bisa makan dan sejahtera. Bukan rumah model mana lagi yang mau dibangun, yang setiap saat mereka rencanakan, tetapi setiap hari mereka merencanakan gerakan-gerakan untuk kemakmuran masyarakat. Itulah, mentalitas kaya yang mereka pupuk setiap hari yang sudah menjadi attitude mereka.

3. Simple (Sederhana)

Orang bermental kaya adalah orang yang mampu menahan diri dari berbagai keinginan. Mereka mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan, sementara untuk memenuhi keinginan hanya sekedarnya dan tidak menjadi hal yangdipentingkan sekali. Mereka orang yang mampu menunda kesenangan. Sekalipun mereka mampu, mereka lebih memilih untuk berhemat, menabung dan investasi. Orang yang bermental miskin akan lebih memperhatikan dan memenuhi keinginan sekalipun kemampuan mereka belum sebanding. Orang bermental miskin, lebih mementingkan gaya hidup, bukan kebutuhan hidup. Orang bermental miskin, suka dianggap kaya, suka dianggap sukses, suka dianggap hebat, padahal sebenarnya sebaliknya.

4. Humble (Rendah Hati)

Salah satu mentalitas kaya adalah mereka orang yang rendah hati, tidak suka menyombongkan diri, tidak suka memamerkan apa yang dimiliki dan lebih suka tampil sederhana dan apa adanya.

5. Visi Jauh Kedepan

Seorang bermental kaya, melihat segala sesuatu jauh melampaui apa yang biasa orang pikirkan, mereka berpikir panjang, tidak hanya berpikir pendek dan sesaat saja. Orang bermental kaya lebih menghargai proses, sekalipun melelahkan, daripada hasil instan tetapi hanya sementara dan berumur pendek.

6. Investment (Investasi)

Ketika orang mendapatkan penghasilan, maka anda harus paham betul bagaimana memanajemen penghasilan yang anda dapatkan. Kebanyakan orang, begitu menerima uang, maka mereka akan langsung mengalokasikan sbb:

- Ambil dulu untuk kebutuhan

- Ambil untuk keinginan

- Ambil untuk ditabung.

Dan strategi itu biasanya gagal membuat kita berhasil menabung. Lalu, bagaimana orang yang bermental kaya mengatur penghasilan?

- Ambil untuk sedekah

- Ambil untuk ditabung,

- Ambil sisanya untuk kebutuhan


Mereka lebih senang membangun aset ketimbang menumpuk liability. Membeli kendaraan, tapi tidak untuk menunjang bisnis maka ini disebut liability. Tapi jika beli kendaraan untuk keperluan distribusi untuk meunjang bisnis, maka ini disebut aset. Orang bermental kaya senang membangun aset, dan orang bermental miskin lebih suka membangun liability. Mau menjadi sukses dan kaya, atau mau jadi gagal dan miskin, itu adalah pilihan anda didalam hidup. Semua terserah anda. Karena anda yang memutuskan!

sumber:  FB Much. Nasrulloh Al Jufry
Posted by MIKO On 18.40 No comments

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blogger templates

    Blogger news

    OUR GUEST

    Blogroll

  • Slide 1 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 1 description with your own words. ...

  • ADVERTISING