MEMBANGUN MENTALITAS KAYA
Seberapa penting sih sebenarnya memiliki mentalitas kaya? Mungkin ini menjadi pertanyaan bagi anda. Karena ada yang berpikir, bahwa menjadi kaya itu takdir dari Alloh. Ada yang meyakini, jika kaya itu bakat. Ada pula yang selama ini mengira, bahwa kaya itu karena keturunan ataupun keberuntungan saja. Cara berpikir seperti diatas, sebenarnya adalah pola pikir, yang bertujuan untuk MENYETUJUI dan MENGESAHKAN kenapa dirinya saat ini miskin ataupun bermental miskin.
Pernahkan anda membaca berita orang yang mengamuk-ngamuk karena tidak mendapatkan BLT (Bantuan langsung tunai) dari pemerintah? Atau orang sampai demo dan ribut hanya karena tidak mendapatkan jatah raskin? Pernahkan anda mendengar orang yang protes karena tidak mendapatkan pembagian sembako, dll? Atau mungkin ada kawan anda yang sukanya minta ditraktir kalau ketemu. Ada yang pesen dibawakan jajan kalau ada kawan yang keluar kota. Itulah mental miskin....
Dalam kesempatan ini, saya tidak akan terlalu panjang membahas tentang
mentalitas kaya. Hanya beberapa poin yang akan saya bahas, tetapi jika ini menjadi
karakter / mentalitas anda, maka itu sudah sangat cukup memadai untuk anda
benar-benar menjadi kaya. Apa saja mentalitas kaya itu?
1. Giving (Memberi)
Banyak orang yang berpikir, saya mau memberi tapi nanti, kalau saya
sudah kaya. Tahukah anda, bahwa kebanyakan orang kaya justru mereka suka memberi
jauh sebelum mereka menjadi kaya. Suka memberi adalah mentalitas orang kaya. Orang
yang suka memberi, secara psikologis, akan membuat dirinya matang, optimis,
merasa bisa dan mampu. Sehingga hal ini tentu akan berdampak kepada daya yang
diupayakan selama ini.
Faktor psikologis seperti rasa optimis, adalah faktor penentu
keberhasilan seseorang. Orang hanya akan benar-benar berhasil, hanya jika dia memiliki
optimisme tinggi. Dan memberi adalah salah satu cara paling efektif untuk
memupuk rasa optimisme, rasa yakin, rasa mampu, dan berbagai perasaan positif
lainnya, sehingga tidak mengherankan, jika orang yang suka memberi, maka dalam
waktu singkat dia akan segera pula menjadi orang kaya. Secara spiritual,
memberi adalah kewajiban didalam agama islam. Bahkan, memberi / sedekah
memiliki banyak keistimewaan, diantaranya adalah janji Alloh akan melipat gandakan
balasan dari pemberiannya tersebut hingga 10X lipat, bahkan hingga 700X lipat! Secara
sosial, orang yang suka memberi juga akan disukai oleh banyak orang, sehingga,
orang yang suka memberi, akan banyak pula orang yang siap membantunya.
Jika ada 2 toko kelontong dengan dagangan dan harga sama, Siapa yang
akan anda beli produknya, apakah si kikir, ataukah si demawan? Saya yakin, anda
akan lebih suka untuk belanja produk kepada si dermawan. Jadi, suka memberi
memiliki dampak luar biasa didalam hidup kita, yaitu:
1. Dampak psikologis diri sendiri
2. Dampak spiritual
3. Dampak sosial.
Jadi, jika anda selama ini ingin menjadi orang kaya, orang sukses, dan
anda selama ini masih kikir, masih mikir-mikir untuk berbagi, maka dapatn dipastikan,
anda sekarang sedang dalam jalan yang salah. Bagaimana jika ada orang kaya yang
kikir, tidak suka memberi? Maka orang kaya ini sebenarnya memiliki mentalitas
miskin, dan mentalitas miskin ini, akan melahirkan berbagai perasaan negatif seperti,
curiga, khawatir, pesimis, dll. Sekalipun dia kaya, maka dia tidak mampu menikmati
kekayaannya itu, dan justru dia semakin menderita. Yang perlu anda lakukan
adalah untuk memiliki mentalitas kaya, yaitu dengan suka memberi, bisa dimulai
dengan hal-hal kecil seperti:
- Membayarkan uang parkir kendaraan lain.
- Membagikan beberapa nasi bungkus setiap hari.
- Memberikan masakan kepada tetangga anda,dll.
Di tingkat selanjutnya, anda bisa menaikkan level memberi anda dengan
cara menyantuni rutin anak yatim, mengangkat anak asuh, dll.
2. Caring (Peduli)
Salah satu kebiasaan saya untuk memupuk mentalitas kaya adalah setiap
hari saya memiliki target untuk memotivasi dan membantu orang lain untuk sukses,
minimal 1 orang. Saya setiap hari berusaha membantu orang yang memiliki
masalah, kesulitan, tekanan, dan lain sebagainya. Tanpa dibayar sama sekali. Kenapa
itu saya lakukan? Karena suka membantu orang lain, perhatian kepada orang lain,
itu adalah salah satu ciri mentalitas kaya yang harus dimiliki oleh setiap
orang yang ingin benar-benar kaya. Orang dengan mentalitas kaya, mereka semakin
kaya, semakin care terhadap masyarakat, bangsa dan negaranya. Mereka bukanlah
orang yang hanya memikirkan kepentingan pribadinya sendiri. Mereka meluangkan
banyak waktu untuk membantu masyarakat. Mereka meluangkan waktu untuk membantu
bangsa dan negara dengan berbagai peranan mereka yang mampu dilakukan. Baik besar
maupun kecil. Jadi, mentalitas kaya benar-benar menjadi nafas didalam kehidupan
mereka setiap harinya. Buka mobil apa yang ingin mereka ganti yang dipikirkan,
tapi, bagaimana agar masyarakat kecil bisa makan dan sejahtera. Bukan rumah
model mana lagi yang mau dibangun, yang setiap saat mereka rencanakan, tetapi
setiap hari mereka merencanakan gerakan-gerakan untuk kemakmuran masyarakat. Itulah,
mentalitas kaya yang mereka pupuk setiap hari yang sudah menjadi attitude
mereka.
3. Simple (Sederhana)
Orang bermental kaya adalah orang yang mampu menahan diri dari berbagai
keinginan. Mereka mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan, sementara untuk
memenuhi keinginan hanya sekedarnya dan tidak menjadi hal yangdipentingkan
sekali. Mereka orang yang mampu menunda kesenangan. Sekalipun mereka mampu,
mereka lebih memilih untuk berhemat, menabung dan investasi. Orang yang
bermental miskin akan lebih memperhatikan dan memenuhi keinginan sekalipun kemampuan
mereka belum sebanding. Orang bermental miskin, lebih mementingkan gaya hidup,
bukan kebutuhan hidup. Orang bermental miskin, suka dianggap kaya, suka dianggap
sukses, suka dianggap hebat, padahal sebenarnya sebaliknya.
4. Humble (Rendah Hati)
Salah satu mentalitas kaya adalah mereka orang yang rendah hati, tidak
suka menyombongkan diri, tidak suka memamerkan apa yang dimiliki dan lebih suka
tampil sederhana dan apa adanya.
5. Visi Jauh Kedepan
Seorang bermental kaya, melihat segala sesuatu jauh melampaui apa yang
biasa orang pikirkan, mereka berpikir panjang, tidak hanya berpikir pendek dan
sesaat saja. Orang bermental kaya lebih menghargai proses, sekalipun melelahkan,
daripada hasil instan tetapi hanya sementara dan berumur pendek.
6. Investment (Investasi)
Ketika orang mendapatkan penghasilan, maka anda harus paham betul
bagaimana memanajemen penghasilan yang anda dapatkan. Kebanyakan orang, begitu
menerima uang, maka mereka akan langsung mengalokasikan sbb:
- Ambil dulu untuk kebutuhan
- Ambil untuk keinginan
- Ambil untuk ditabung.
Dan strategi itu biasanya gagal membuat kita berhasil menabung. Lalu,
bagaimana orang yang bermental kaya mengatur penghasilan?
- Ambil untuk sedekah
- Ambil untuk ditabung,
- Ambil sisanya untuk kebutuhan
Mereka lebih senang membangun aset ketimbang menumpuk liability. Membeli
kendaraan, tapi tidak untuk menunjang bisnis maka ini disebut liability. Tapi
jika beli kendaraan untuk keperluan distribusi untuk meunjang bisnis, maka ini
disebut aset. Orang bermental kaya senang membangun aset, dan orang bermental
miskin lebih suka membangun liability. Mau menjadi sukses dan kaya, atau mau
jadi gagal dan miskin, itu adalah pilihan anda didalam hidup. Semua terserah
anda. Karena anda yang memutuskan!
sumber: FB Much. Nasrulloh Al Jufry