Kenapa?
Berikut beberapa alasan mengapa Anda harus merapikan data keuangan bisnis Anda:
- Mengetahui arus keluar masuk uang kas bisnis yang sedang Anda jalani. Dengan begitu, Anda akan mudah mengetahui seberapa besar pendapatan harian Anda.
- Mengetahui posisi modal yang terpakai dan modal yang telah kembali. Jangan sampai, karena tidak ada pencatatan pembukuan, modal yang seharusnya kembali malah hilang begitu saja tanpa kita ketahui di bagian mana uang modal tersebut terpakai.
- Mencegah tercampurnya pengeluaran pribadi dan keuangan usaha, karena pencampuran keuangan pribadi dan keuangan bisnis akan mengakibatkan arus kas dan arus uang yang beredar di dalam bisnis yang sedang dijalankan menjadi kacau balau.
- Banyak kasus kebangkrutan karena tidak merapikan pencatatan keuangan mereka. Mereka mungkin merasa untung, tapi duitnya entah ke mana. Bahkan banyak perusahaan besar menyepelekan data keuangan mereka dan akhirnya bangkrut karena tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan uang perusahaan.
- Dengan pencatatan dan pembukuan sederhana yang Anda lakukan maka Anda bisa menganalisa jika terjadi sesuatu yang salah dalam bisnis Anda, dan mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah Anda.
Apa saja?
Apa aja sih data keuangan yang harus dibuat? Nah, ada beberapa sistem pembukuan sederhana yang bisa Anda terapkan. Simak ulasan berikut ini:
1. Jurnal Umum.
Jurnal ini berisikan data pengeluaran dan pemasukan setiap harinya. Jurnal Umum berisikan kolom-kolom yang meliputi:
- Tanggal, catat tanggal berapa transaksi masuk dan keluar setiap harinya.
- Keterangan, menerangkan darimana uang masuk atau keluar
- Debit adalah pendapatan Anda. Catat jumlah uang yang masuk dalam kolom Debit.
- Kredit adalah setiap pengeluaran yang Anda lakukan, misalnya untuk membeli produk baru atau menggaji karyawan. Catat jumlahnya dalam kolom Kredit.
- Saldo adalah jumlah uang yang tersisa setelah dikurangi pengeluaran Anda. Anda harus teliti dalam melakukan penghitungan saldo dan mencocokkannya dengan uang yang Anda miliki.
2. Laporan Laba Rugi.
Dalam akuntansi, laba ada dua macam, yaitu laba kotor dan laba bersih. Laba kotor adalah total omzet dikurangi dengan harga pokok produksi. Namun, laba bersih adalah laba sebenarnya yang merupakan selisih laba kotor dengan pengeluaran-pengeluaran lain seperti operasional, pajak, dan lain sebagainya. Laporan Laba Rugi adalah alat untuk mengetahui berapa laba bersih yang Anda peroleh dalam bisnis Anda.
Laporan Laba Rugi ada banyak macamnya, mulai yang simple seperti ini:
atau yang rumit dan detail seperti ini:
Anda bisa memilih seperti apa Laporan Laba Rugi yang cocok untuk bisnis Anda.
3. Neraca Keuangan.
Neraca keuangan atau laporan posisi laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan yang berfungsi untuk mengetahui posisi aset dan kewajiban bisnis Anda. Laporan ini memisahkan antara aset lancar dengan aset tidak lancar serta kewajiban jangka panjang dengan kewajiban jangka pendek.
Aset dipisahkan menurut likuiditas yang merupakan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan kewajiban dipisahkan menurut urutan jatuh tempo. Kewajiban jangka panjang mempunyai urutan jatuh tempo di atas 5 tahun.
4. Kartu Stok.
Inventaris atau persediaan barang dalam akuntansi dianggap sebagai harta bisnis Anda. Kartu stok berfungsi sebagai lembar pencatatan persediaan produk Anda, sehingga Anda tidak perlu kebingungan mengecek setiap persediaan barang.
Kartu Stok juga sangat bermanfaat karena setiap barang yang keluar dan masuk, dari mana atau ke mana, dan tanggal berapa barang tersebut berpindah akan terlihat jelas.
Seperti inilah format Kartu Stok yang baik:
Kapan?
Kapan saja saya harus memperbarui laporan keuangan yang tersebut di atas? Mungkin banyak dari Anda yang mempertanyakan hal ini. Berikut penjelasan singkatnya.
- Laporan yang harus diperbarui secara harian adalah Jurnal Umum dan Kartu Stok. Selalu ingat untuk teliti menghitung barang, kalau perlu lakukan cek berulang-ulang.
- Sedangkan laporan yang harus diperbarui secara bulanan adalah Laporan Laba Rugi dan Neraca Keuangan. Bila Anda mengalami kesulitan, mintalah bantuan teman atau rekan Anda yang paham seluk beluk akuntansi keuangan.
Apa lagi?
1. Bila Anda mempunyai hutang atau piutang, catatlah di buku yang terpisah. Buatlah kolom untuk mencatat tanggal jatuh tempo dan jumlah hutang atau piutang Anda.
2. Tentukan target harian dan bulanan penjualan Anda. Hal ini akan lebih memotivasi Anda untuk lebih mengembangkan bisnis Anda menjadi lebih besar. Tentunya semakin besar target yang ingin Anda capai, semakin besar pula usaha untuk meraihnya. Percuma saja jika Anda mempunyai target tapi tidak berusaha untuk mencapainya, bukan?
3. “Barangsiapa menanam, pasti ia mengetam.” Tidak ada usaha yang sia-sia, suatu hari Anda akan memetik buah dari yang Anda tanam saat ini. Manfaat dari apa yang Anda lakukan sekarang akan terasa suatu hari nanti.
Begitulah kira-kira penjelasan untuk membuat laporan keuangan yang sederhana. Bila masih banyak hal yang membingungkan, Anda bisa googling atau menanyakannya lewat komentar. Nah, selamat mencoba!
Ilustrasi: davedugdale
0 komentar:
Posting Komentar