Rabu, 30 April 2014

Hai guys!! 

yuk mari kita belajar lagi ilmu desain khususnya dalam cabang seni huruf atau tipografi. ini ada panduan bagi kamu yang suka mendesain memakai huruf-huruf, simple rules but effective...cekidot ya..jangan-jangan selama ini kamu menyalahi aturan yg tertera di infografis dibawah ini:

DI KLIK FOTONYA KALAU KAMU INGIN LIHAT LEBIH BESAR!

Posted by MIKO On 22.25 No comments READ FULL POST

Senin, 28 April 2014


Siapa bilang orang-orang besar punya jalan kesuksesan yang mulus? Jack Ma, pria asal Cina pendiri perusaan penjualan via online terkenal, www.alibaba.com punya cerita menarik soal bagaimana dia memulai usahanya.
Jack Ma, Pendiri Alibaba Group
Jack Ma, Pendiri Alibaba Group via static-secure.guim.co.uk

Ditolak Oleh Hampir Semua Orang

Sebelum memutuskan memulai Alibaba, Jack Ma mengumpulkan 24 orang teman di rumahnya untuk meminta pendapat mereka. Dari 24 orang tersebut, 23 orang menyuruhnya berhenti. 
“Dari 24 orang, 23 orang menyuruhku berhenti dengan berbagai alasan. Mulai dari kenyataan bahwa aku tidak punya modal dan ketidak tahuanku soal internet”. 
Penolakan keras ini juga ditunjukkan oleh keluarga Jack Ma. Hal itu menjadi kejadian yang wajar, sebab pada tahun 1995 internet baru mulai berkembang di Cina. Belum ada yang bisa memprediksi bagaimana masa depan perusahaan yang menggantungkan diri sepenuhnya pada jaringan internet.

Dukungan Seorang Teman

Dari 24 orang teman yang datang ke rumah Jack Ma, hanya satu orang yang mendukungnya. Teman yang bekerja sebagai bankir itu mengatakan,
“Kalau kamu memang ingin melakukannya, coba saja. Kalau memang nanti semua tidak berjalan seperti yang kamu inginkan, kamu tinggal kembali ke hal yang kamu lakukan sebelumnya”
Kata-kata teman Ma itu menginspirasinya, keesokan paginya ia memutuskan memulai bisnis dibawah naungan alibaba.com. Tanpa peduli pada orang-orang yang merendahkan idenya.

Hal Yang Membuat Jack Ma Bertahan

Jack Ma tetap bertahan
Jack Ma tetap bertahan via www.businessweek.com
Dalam wawancaranya dengan Vulcan Post, Jack Ma menyatakan bahwa ia bertahan pada idenya bukan karena keyakinannya pada kemajuan internet dimasa depan. Melainkan lebih kepada kepercayaannya bahwa ia akan mendapatkan sesuatu dari pengalaman ini.
“Apapun yang dihadapi seseorang, entah itu kegagalan atau suatu keberhasilan — sebenarnya sudah merupakan pengalaman untuk menuju sukses. Aku harus melakukan hal ini sebaik-baiknya. Kalau tidak berhasil, aku harus kembali ke pekerjaanku yang dulu”.

 13 Cara Agar Tidak Miskin Di Umur 35 Versi Jack Ma

Menurut Ma, ada beberapa cara yang bisa membuat orang mencapai sesuatu sebelum umur 35:
  1. Lihat kesempatan jangka panjang
  2. Jangan merendahkan setiap kesempatan
  3. Cepat bergerak dalam merespon sesuatu
  4. Perbanyak pengetahuan
  5. Seseorang bisa tetap miskin jika tidak bisa mengalahkan rasa takut
  6. Kamu akan tetap miskin kalau kamu tidak punya semangat juang
  7. Dengan memiliki ambisi, kamu bisa memaksimalkan potensi yang kamu miliki
  8. Ambisi membuat kamu punya kekuatan untuk mengalahkan semua rintangan dan membuat keajaiban
  9. Milikilah ambisi supaya kamu terus ingin belajar dan tidak cepat puas
  10. Berjuanglah, karena tidak akan ada yang mengasihanimu
  11. Saat keluargamu tidak mampu membayar biaya pengobatan, tidak akan ada yang kasihan padamu
  12. Kalau kamu dikalahkan oeh pesaingmu, tidak akan ada yang kasihan padamu
  13. Jika sampai umur 35 kamu masih belum menghasilkan apa-apa, tidak akan ada orang yang kasihan padamu
Masih kata Jack Ma dalam wawancara yang sama,
“Anda akan tetap miskin kalau anda tidak memiliki ambisi. Ambisi adalah keinginan untuk menjalani kehidupan seideal mungkin. Sebuah dorongan untuk mewujudkan impian-impian besar dalam hidup. Di dunia ini memang ada hal-hal yang tidak bisa dipecahkan, namun tidak ada satu hal pun yang tidak bisa diselesaikan. Kuatnya ambisi seseorang menentukan kesuksesannya di masa depan.

sumber & penulis : http://www.hipwee.com/

  

Posted by MIKO On 12.33 No comments READ FULL POST

Minggu, 27 April 2014




Posted by MIKO On 10.26 No comments READ FULL POST

Rabu, 23 April 2014





Posted by MIKO On 19.02 No comments READ FULL POST

Rabu, 09 April 2014


Bagi anda yang suka bepergian ke luar negeri atau yang mempunyai teman dan kolega di berbagai negara, diagram ini membantu anda untuk menentukan strategi komunikasi anda dengan mereka sehingga tujuan komunikasi anda lebih efisien tercapai.

























dibawah ini adalah penjelasan diagram diatas

sumber:
http://www.businessinsider.com/the-lewis-model




Posted by MIKO On 19.35 No comments READ FULL POST

Selasa, 08 April 2014


Ramen adalah mie Jepang yang sedang naik daun. Jika beli di restoran, harganya lumayan mahal. Anda bisa lho membuat ramen sendiri dari sebungkus mie instan. Yuk coba..
Bahan:
Mie instan rasa kari ayam
1 butir telur rebus, belah dua
Sawi hijau secukupnya, cuci, iris
2 buah udang ukuran sedang
Cabai bubuk secukupnya, sesuaikan dengan selera pedas Anda
Seujung, sdt maizena
Irisan daun bawang secukupnya
Cara Membuat:
  1.     Rebus udang hingga warnanya berubah dan matang. Angkat udang, sisihkan.
  2.     Rebus mie instan seperti biasa. Tambahkan sawi hijau.
  3.     Tambahkan bubuk cabai jika Anda ingin rasa yang lebih pedas.
  4.     Jika Anda ingin kuah mie lebih kental, larutkan maizena dengan sedikit air, campur ke dalam kuah mie yang sedang direbus. Aduk hingga kuah mengental, angkat mie.
  5.     Tuang mie di atas mangkuk.
  6.     Susun bagian atas dengan irisan telur rebus, udang dan taburan daun bawang.
  7.     Ramen ala mie instan siap disajikan.

source: vemale.com
Posted by MIKO On 03.52 No comments READ FULL POST

Kamis, 03 April 2014




Banyak orang berpikir kreatif ketika berhadapan dengan masalah. Berangkat dari kesulitan mencari modal untuk memperluas kebun ubi jalar di kampungnya, di Baso, Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Masril Koto bertekad membuat bank petani.

Bank inilah yang kemudian mengantarkan pria asli Minang itu memenangi berbagai penghargaan sebagai social entrepreneur. Dengan semangat dan ketekunan, Masril membangun lebih dari 900 bank petani berbentuk lembaga keuangan mikro-agribisnis (LKMA) di seluruh Indonesia. Sistem bank ini juga diadopsi oleh pemerintah dan menjadi cikal bakal Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan Nasional.

Seperti sebagian pria Minang lain, Masril muda merantau ke Jakarta pada 1994. Seorang teman ibunya mengajak Masril, saat itu buruh di Pasar Padang Luar, Bukittinggi, membantunya di usaha percetakan di Jakarta. Tak cuma memproduksi kantong, karena lokasinya dekat dengan kampus Trisakti di Cempaka Putih, pemilik percetakan juga berbisnis jasa fotokopi.

Masril yang hanya tamat kelas 4 SD ini ikut membaca materi-materi kuliah. Pria kelahiran 13 Mei 1974 ini juga belajar berorganisasi dari para mahasiswa. Tempat Masril bekerja menjadi tempat berkumpul para perantau asal Sumbar. "Di Jakarta, saya belajar berorganisasi," ujar Masril.

Setelah empat tahun di Ibu Kota, Masril pulang ke Agam. "Saya tidak tahan melihat kekerasan yang terjadi di saat krisis," kenang Masril.

Setibanya di kampung, dia terkejut mendapati pemuda di kampungnya mulai terkotak-kotak. Ada kelompok perantau dan pemuda yang belum pernah merantau. Melihat kondisi itu, Masril merangkul para remaja untuk bergotong royong membangun lapangan basket. Lapangan ini yang akhirnya menjadi tempat berkumpul para pemuda di kampung Masril. Di situ pula terbentuk organisasi kepemudaan Karang Taruna di kampungnya, Banu Hampu.

Supaya bisa mendanai berbagai kegiatan organisasi, Masril berinisiatif membangun ruko di tanah desa yang akan menjadi milik para pemuda. "Kebetulan ada jalan baru di depan ruko," tutur Masril.

Untuk membangun enam ruko, Masril berutang ke toko bangunan. Selama dua tahun, uang sewa dari lima ruko dibayarkan ke toko bahan bangunan. Sementara, uang sewa satu ruko sisanya menjadi milik organisasi pemuda di sana yang akhirnya berkembang menjadi Yayasan Amai Setia.

Diundang Bank Indonesia

Masril menikah dengan Ade Suryani yang berasal dari kecamatan berbeda di Agam. Masril mengikuti keluarga istrinya di Nagari Koto Tinggi, Baso. Kembali, Masril menemui berbagai masalah. Satu yang paling mencuri perhatiannya adalah masalah modal memperluas kebun.

Setelah melalui serangkaian diskusi, baik dengan petani maupun instansi pemerintahan terkait, para petani ubi jalar di Baso ingin adanya sebuah bank petani. Masril kembali tampil. "Saya merasa punya talenta berorganisasi," kata dia.

Demi merintis bank petani, Masril keluar masuk bank di Padang. Ia menanyakan cara-cara mendirikan bank, tetapi ia tak pernah mendapat jawaban memuaskan. "Sepertinya kami tak mungkin membuat bank sendiri," ujar dia.

Tak patah semangat, Masril terus berkonsultasi dengan Dinas Pertanian di kabupatennya. Hingga suatu ketika, ada sebuah pelatihan akuntansi yang diselenggarakan untuk kelompok tani tersebut. Masril pun mendapat kesempatan berkenalan dengan pegawai Bank Indonesia (BI). Merasa bertemu orang yang tepat, dia bertanya segala sesuatu tentang seluk-beluk pendirian bank. Masril pun diundang datang ke kantor BI.

"Sekitar 2005, saya baru datang ke BI. Pengalaman pertama saya datang ke gedung perkantoran di kota," ujar dia.

Berbekal penjelasan dari BI, Masril dan para petani segera menyusun rencana membuat bank petani. Dia mengumpulkan modal dari para petani, dengan cara menjual saham, senilai Rp 100.000 per saham. Dari 200 petani di Baso, terkumpul modal Rp 15 juta. Setelah empat tahun melewati perjuangan melelahkan, baru pada awal 2006, bank yang dikelola lima pengurus ini mulai beroperasi. Masril pun ditunjuk sebagai ketua.

Dalam hitungan hari, seluruh modal terserap habis menjadi kredit. Masril kembali bingung karena tak ada uang yang mengendap. Dari situ, dia lantas berpikir perlunya iuran pokok bagi nasabah yang dibayar setahun sekali untuk biaya operasional. Masril juga membuat beberapa produk tabungan, sesuai dengan kebutuhan petani, seperti tabungan pupuk. Oh, iya, agar meyakinkan, Masril yang paham produk percetakan membuat saham dan buku-buku tabungan dan catatan kredit seperti bank pada umumnya.

Keberhasilan bank petani ini segera tersebar luas. Banyak organisasi masyarakat datang ke bank petani ini untuk melakukan studi banding. Bahkan, dalam kunjungannya meninjau gempa di Padang pada 2007, beberapa menteri mampir ke bank petani yang kemudian berubah nama menjadi LKM Prima Tani ini.

Sayang, lantaran tak lagi sepaham dengan visi yang diemban para pengurus LKM, Masril keluar pada 2009. Saat itu aset sudah mencapai Rp 150 juta. "Saya ingin menularkan keberhasilan ini untuk petani lainnya," tutur dia.

Mulailah Masril berjuang seorang diri menjadi relawan. Ditemani sepeda motor kesayangan, dia memperkenalkan konsep LKM agribisnis ini ke kelompok-kelompok petani di Sumatera Barat, tanpa bayaran sepeser pun. "Mereka hanya mengisi bahan bakar sepeda motor saya," kata Masril.

Pada 2010, seorang warga Jepang menemuinya dan meminta Masril membantu membuat LKM agribisnis untuk 2.000 petani di Sumbar. Ini merupakan pencapaian besar karena rata-rata kelompok tani yang ia kelola hanya setingkat desa, terdiri dari 200 petani. Namanya pun kian berkibar sebagai pencetus bank petani.

Tak berhenti di Sumbar, Masril juga menularkan konsep bank petani ini ke seluruh daerah di Indonesia. "Saya ingin mengajak petani berdaulat secara pangan dan ekonomi di desanya," katanya.

Kini, ada sekitar 900 LMK yang telah dibentuk Masril, dengan aset mulai dari Rp 300 juta hingga Rp 4 miliar per LMK. Dia menaksir, total kelolaan dana LKMA secara keseluruhan mencapai Rp 90 miliar dengan 1.500 tenaga kerja yang merupakan anak petani.

Masril yang kini sering tampil sebagai pembicara, sebagai wakil BI atau dosen undangan di berbagai universitas, menargetkan 1.000 LKMA pada 2016. Dia menitikberatkan pendirian LKMA di Indonesia Timur, khususnya daerah yang belum terjamah institusi keuangan.  (J. Ani Kristanti)


Editor: Erlangga Djumena
SumberKONTAN
Posted by MIKO On 23.56 No comments READ FULL POST


In a world of fast-paced digital design, I fear that good old pencil thumbnails are being forgotten. “

I have been in the field of graphic design for what seems ages, starting in 1990.  I have been a design student, graphic design instructor at the Art Institute of Pittsburgh, designer, art director and senior partner of ocreations design studio in The South Side of Pittsburgh.
I have always been a firm believer that designers need to be able to draw or bring their concepts to life on paper in order to sell their ideas to clients, art directors, designers, photographers and other people in the industry.  In the field of graphic design, the most important thing we are paid for are our original concepts. I feel that pencil thumbnails are the best and fastest way to take these concepts from inside your head to a format that others can view.
I wish I had $1 for every quick sketch on napkins, post-it notes, notebooks, notepads and desk calendars I did throughout the years. All of these super rough sketches are unleashed ideas. I honestly believe that if I waited until I developed them on a computer, they would either have been forgotten or become watered down.
If you are considered an artist or painter you are expected to be able to draw.  If you are a graphic artist you are also expected to be able to draw.  When you are labeled a Graphic Designer does that title make you exempt from the drawing portion of it? In my mind it does not.  I understand that the level of illustration and hand skills varies and that is ok. I personally do not believe that I am a fantastic illustrator but I know that I can still get my ideas across to people through my sketches.
The Art Institute of Pittsburgh’s graphic design department hosts a meeting with industry professionals to hear what they would like to see more of in our graduate portfolios. The answer now, more than ever, from these professionals is: “We need to see more pencil thumbnails and original concepts.” I personally was thrilled to hear this because it gave me support for my beliefs.
So for the non-believers who think the idea of pencil sketches is a thing of the past, here is where I feel they
are a big help:
  1. Getting the idea out fast.
  2. For a designer to sell his ideas to an art director or team member.
  3. For an art director to give fast direction to a designer or copywriter.
  4. For a designer or art director to provide direction to a photographer or illustrator.
  5. For a designer to get on the same page fast with a client.
  6. To get the real idea on paper without the computer dictating your direction.
  7. To illustrate different concepts prior to computer variations on an approved concept.
  8. To keep the ART in Graphic Artist (sorry had to do it).
  9. To keep the client focused on the general concept and not allow them to get hung up on exact fonts, colors or images in the early stages.
I hope this endorsement helps sell my ideas and keeps pencil thumbnails alive.
If you are going to start doing pencil sketches or if you are already using them, here are some simple tips to consider:
  1. Keep your thumbnails in proportion to the actual size of the job.
  2. Use good contrast to allow things to POP.
  3. Do a good indication of type (serif vs. sans-serif, leading, justification etc.).
  4. If you do not provide a contact sheet for images, then do a tighter indication of the images on your thumbnails.
  5. Try different concepts to reach the client’s objectives and target market, not just variations of the same idea.
  6. Use a grid. This really helps on multiple page publications.
  7. For thumbnails of multi-page publications, show a cover and 2 spreads for each thumbnail set.
  8. Be original, be creative and have fun.
As the Senior Partner for ocreations I always practice what I preach and provide my designers, photographers and clients pencil sketches when needed. I hope that this post helps get the pencils back out in the field and keeps the ideas flowing.
For all your design solutions THINK DIFFERENT. THINK ORANGE.

sumber: http://www.ocreations.com/
Posted by MIKO On 02.00 No comments READ FULL POST

Rabu, 02 April 2014

LINK TAUTAN YG BERGUNA SEPUTAR KONSEP CARA MENDIDIK ANAK,
sumber : Ayah Edy / radio Smart FM



ANAK YANG TIDAK BISA DIDIDIK ATAU ORANG TUA YANG TIDAK BISA MENDIDIK BAG 1

ANAK YANG TIDAK BISA DIDIDIK ATAU ORANG TUA YANG TIDAK BISA MENDIDIK BAG 2

ARTI JENIUS BAG 1

ARTI JENIUS BAG 2

ASAL USUL PRILAKU ANAK BAG 1

ASAL USUL PRILAKU ANAK BAG 2

ATURAN MAIN DIRUMAH BAG 1

ATURAN MAIN DIRUMAH BAG 2

BEDA ANAK AUTIS DAN ANAK OTAK KANAN BAG 1

BEDA ANAK AUTIS DAN ANAK OTAK KANAN BAG 2

BULLYING ATAU KEKERASAN FISIK DAN PSIKOLOGIS BAG 1

BULLYING ATAU KEKERASAN FISIK DAN PSIKOLOGIS BAG 2

HOME SCHOOLING BAG 1

HOME SCHOOLING BAG 2

ISFH DENGAN DENIS TRITTIN BAG 1

ISFH DENGAN DENIS TRITTIN BAG 2

JANGAN AJARI ANAK MENCARI UANG - SEBUAH KESAKSIAN BAG 1

JANGAN AJARI ANAK MENCARI UANG - SEBUAH KESAKSIAN BAG 2

JANGAN HANYA SEKEDAR SEKOLAH BAG 1

JANGAN HANYA SEKEDAR SEKOLAH BAG 2

KARAKTER DARI ANAK PINTAR BAG 1

KARAKTER DARI ANAK PINTAR BAG 2

KECERDASAN ANAK LEBAH VERSUS KECERDASAN ANAK MANUSIA BAG 1

KECERDASAN ANAK LEBAH VERSUS KECERDASAN ANAK MANUSIA BAG 2

LIBURAN CERDAS DAN BERMAKNA BAG 1

LIBURAN CERDAS DAN BERMAKNA BAG 2

MEMAHAMI ALAM BAWAH SADAR ANAK BAG 1

MEMAHAMI ALAM BAWAH SADAR ANAK BAG 2

MEMAHAMI SUDUT PANDANG ANAK BAG 1

MEMAHAMI SUDUT PANDANG ANAK BAG 2

MEMAKNAI RAMADHAN BAG 1

MEMAKNAI RAMADHAN BAG 2

MEMBACA TANDA TANDA KEBESARAN TUHAN BAG 1

MEMBACA TANDA TANDA KEBESARAN TUHAN BAG 2

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA SEJAK DINI BAG 1

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA SEJAK DINI BAG 2

MEMETAKAN POTENSI UNGGUL ANAK SERI 1 BAG 1

MEMETAKAN POTENSI UNGGUL ANAK SERI 1 BAG 2

MEMETAKAN POTENSI UNGGUL ANAK SERI 2

MEMETAKAN POTENSI UNGGUL ANAK SERI 3

MENGAPA ANAK SAYA TIDAK SUKA BELAJAR BAG 1

MENGAPA ANAK SAYA TIDAK SUKA BELAJAR BAG 2

MENGATASI ANAK YANG MENGALAMI TANTRUM ATAU MENGAMUK BAG 1

MENGATASI ANAK YANG MENGALAMI TANTRUM ATAU MENGAMUK BAG 2

MENYAMBUT ERA PASAR BEBAS DUNIA BAG 1

MENYAMBUT ERA PASAR BEBAS DUNIA BAG 2

MITOS DAN FAKTA BAG 1

MITOS DAN FAKTA BAG 2

REFORMASI SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA BAG 1

REFORMASI SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA BAG 2

SAYANG AYAH DAN SAYANG ANAK BAG 1

SAYANG AYAH DAN SAYANG ANAK BAG 2

SEKOLAH MULTIPLE INTELLIGENCE YANG HOLISTIC BAG 1

SEKOLAH MULTIPLE INTELLIGENCE YANG HOLISTIC BAG 2

SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK BAG 1

SEKOLAH YANG MEMERDEKAKAN ANAK BAG 2

SURAT CINTA DARI ANAK ANAKKU BERSAMA DIMAS DAN DIDO BAG 1

SURAT CINTA DARI ANAK ANAKKU BERSAMA DIMAS DAN DIDO BAG 2

RONAN KEATING Father And Son

Khazanah 2013.09.24 - Pendidikan Islam

Khazanah 2013.09.10 - Anak Titipan Allah

DEDY CARBUZIER - Presepsi Tentang Sekolah Di Indonesia
Posted by MIKO On 05.50 No comments READ FULL POST
Drawing perspective is considered one of the hardest things in art, except the mistakes usually done are pretty much always the same and can be avoided with a little care.
1. Lines not reaching the vanishing point
image
Well this is pretty simple to avoid but it’s the most common mistake. It’s probably due to either carelessness or really not having understood the basic of perspective. I encourage you to go back and find some basic tutorial for this.
Anyway, be ALWAYS careful about where to ‘send’ your lines, they NEED to go towards the correct vanishing point or it will just look awkward. Double check if necessary.
And always, ALWAYS use a ruler.
If your style requires lines that are a bit less geometrical (as mine do, I have a style of inking that’s sketchy so ‘perfect’ lines drawn with a ruler usually don’t fit well in the picture) use a ruler anyway for the pencils and then ink later by freehand. At least you’ll have correct guidelines underneath.
image
For traditional drawing be sure you have a ruler and be sure to use it for each one of your lines.
Modern drawing software will help you a lot with this if you draw directly on computer: painting software such as Clip Studio Paint or Manga Studio 4EX or 5 have perspective tools that will automatically snap your lines towards the vanishing point.
image
it’s quite a long tutorial, you’ll find the rest under the Read More or you can download thepdf file here
1a. Planes not reaching the vanishing points.
Same thing as before, but very often people send more than one line to the wrong vanishing point.
image
Try to have your lines being consistent and reaching the right vanishing point. If one side of the plane has a different vanishing point from the opposite side the resulting plane will look awkward.
There are of course cases where you need to use different vanishing points purposefully, but of course you have to be consistent with the rest of the shape you’re drawing. I do not want to add to the confusion so I won’t talk about those instances, so my advice is: avoid doing this until you are confident enough to advance your studies of perspective more.
More often than not those mistaken planes reach a vanishing point that’s outside the horizon line. Let’s remember that vanishing points NEED to be on the horizon line.
image
Here’s the correct one
image
2. Depths
This is an error that EVERYONE will do at the beginning and it’s the first telling that someone is a novice. Actually it’s the most common error I’ve ever seen. It’s also an error you see in half the perspective tutorials you’ll find online.
Objects have depths. These depths needs to be not as long as you imagine it.
This is a cube:
image
Actually it’s not.
This one is:
image
It looks much more like an actual cube.
At the beginning you’ll tend to make depths MUCH MUCH longer than they should be. And this is something you can correct only with exercise and double checking everything.
image
That shutter is gigantic.
Furthermore, the closest you get to Horizon Line the ‘thinner’ the depth of the object should be.
Not like this:
image
If you walk in front of that building over there you’ll have a Km long building. That won’t do.
Actually like this:image
Be always careful with skylines, you’ll tend to draw monsters longer than 10 Km. If it’s a central perspective you can easily draw the skyline with no depth at all like this
image
With a 2 point perspective the skyline will need a tiny bit of depth but be careful not to overdo.
The only thing you can do is exercise and exercise and exercise and you’ll get the hang of it.

3. Repeating Depths
Repeating distances are often mistaken by beginners. Because it’s one of the things you think you should do by guessing, the point is that no, it should be done with rulers, otherwise it’ll look weird.
image
You have to use rulers. These are the steps:
Draw the first unit by guessing the depth
image
Draw three lines in perspective like this: base, height and exact halfimage
Draw a diagonal image
Find the new unit thanks to that diagonalimage
Keep drawing diagonalsimage
Now use this as a base to draw the restimage
4. Planes tangent to Horizon Line
This is not an error per se, but it’s just ugly to see. Unless you’re doing a geometrical architecture drawing where the exact measurements are important (in that case I’m afraid this is not the tutorial for you) you can change things to help the general image.
Why do this if you can just move the table a bit and or making it a bit taller to make it look better?
image
image
When the planes meet in an awkward way either with the Horizon Line or with each other it look false, it look constructed and honestly it doesn’t help composition one bit.
image
The drawing is yours, you decide what to do with it, you are not forced to put that table there, if you need to then change it.

5. Lines with no width variations
Another thing that help a lot in giving a sense of depth is variating the width of the inking (or pencil) lines. Closer objects with wider lines and objects far away with thinner lines. It’s simple.
image
image

The first one catches your eyes to the far point where all those lines go and make a mess, the second one gives you a sensation of depth.. The ink help perspective a lot.

6. Patterns and details going on towards the infinite
This point reconnects to #2, things get smaller when you approach the L.O, why would you keep drawing those tiles forever?
image
They tend to distract the eye and it just becomes a big horrible black area while probably your focus for the image was elsewhere. This is something I see a lot with bricks on the walls. At a certain point drawing every single detail hurt the drawing, so you should stop.
The best thing to do is to artfully lower the details level. This is difficult most of the time because you need to tune the amount of details with the image and it’s something that will come easy with time and exercise.
image
Also details on repetitive objects need to have a lower definition while approaching the Horizon Line, you can’t keep drawing ever single decorated nook of those windows:
image
It is better to simplify. For example you don’t have to repeat all the details in the bricks for all the windows. Just removing that alone you image is much less of a mess.
image
Using thinner lines (see previous point) of course help a lot.
7. Objects with no depth and finishings
Another error that look really bad in illustrations and comic pages is when things have no depth and finishings.
image
Ok that one looks like it’s a sticker on a wall.
I can understand rush and I understand that perspective is long and boring but you can’t do things half-way, it will look weird. Windows and objects are not cardboard cutouts they have depths!
The way to correct this is using references. Go find a real life one, or a photo, or google it.
image
Have fun with the details, give life to your drawings!
I can understand that different people have different styles but more cartoonish kind of drawings still need a base in reality, and a realistic preparation cannot do anything but help the artist.
8. Central perspective exaggerated

Well, just don’t do it.
If you need to draw a widespread panel just use 2 points perspective.
Central perspective has limitations, and those limitations are: if you bring objects too far the measurements gets weird.
image
The light blue one is a cube, the other is…. Not.
9. Misplaced Vanishing points and exaggerated perspective
While there are some masters that can exasperate perspective to create really dashing images those are people who have a deep understanding of every rule of perspective and know when to break them. If you’re reading this tutorial chances are that you are not one of those (as I’m neither, I’m good but I cannot do weird things and still make them look good as other people can) so you definitely should avoid doing this.
Placing vanishing points too close or inside the panel/illustration will result in awkward things.
image
Well, no.
image
Avoid placing vanishing points INSIDE the panel, really. I don’t even know what’s happening in that door….
And anyway you’re not required of drawing everything, if you notice that keeping drawing towards the borders makes the perspective look weird you’re allowed to crop the drawing there and end the panel or the illustration. You don’t need to keep going on to the infinite, ok?
image
image

You are allowed to crop.

I’ve treated how to place vanishing points in another tutorial you can find here.

10. Characters not in perspective
image
Well, characters need to fit an environment as well. You can’t have tiny people next to a gigantic door.
image
Be always careful about proportions.
As well as that you need to be careful with relationships between characters as well, characters far away need to be put in relation with characters in front.
image
image

Be careful about this. And if you need, help yourself with perspective lines so you can understand the size of your characters. But this is another thing that will come easy only with exercise and making mistakes again and again and again.
This last point has been expanded here.

That’s pretty much it. Actually the most common are without a doubt the first two points, work towards correcting those two and you are already halfway there.
If you are interested in the subject of perspective I have a tutorial about placement of the vanishing points here
And a video about the perspective tool in Clip studio paint and MangaStudio5
I hope this was helped somehow and if more help is needed don’t esitate to drop me a note.
Martina
Electricalice.tumblr.com
Martinacecilia.deviantart.com
Envielestrange@gmail.com
Posted by MIKO On 05.18 No comments READ FULL POST
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Blogger templates

    Blogger news

    OUR GUEST

    Blogroll

  • Slide 1 Title

    Go to Blogger edit html and replace these slide 1 description with your own words. ...

  • ADVERTISING